Minggu, 22 Januari 2017

CONTOH SIMPLISIA DARI MINYAK MINERAL



CONTOH SIMPLISIA DARI MINYAK MINERAL


  • Paraffinum Solidum

Hasil gambar untuk paraffinum solidum
Nama lain     : Parafin padat, parafin wax
Zat berkhasiat utama/isi : Hidrokarbon (C17H36  sampai C27H56 ), yang terdiri atas hidrokarbon siklis, hidrokarbon tak jenuh, dan derivat-derivat benzen
Penggunaan   : Bahan pengeras salep dan zat tambahan
Pemerian      : Massa padat, sering menunjukkan susunan yang hablur, warna putih, tidak berasa dan agak licin. Juka terbakar, menyala terang, sedangkan jika dilebur, menghasilkan cairan yang tidak berfluoresensi
Cara memperoleh :
Diperoleh dari residu minyak tanah kasar. Residu ini disuling lagi untuk memperoleh minyak parafin sebagai distilat yang kemudian diolah dengan asam sulfat dan selanjutnya dengan natrium hidroksida. Selama pengolahan, massa dibuat tetap cair secara dipanaskan dengan uap air. Setelah terpisah dari bagian airnya, minyak parafin dibekukan menjadi zat setengah padat kemudian diperas.
Bagian minyak yang cair dipakai sebagai minyak pelumas. Bagian yang padat dicairkan, dibekukan, dan diperas lagi pada suhu yang tidak lebih tinggi dari tadi; hasil proses ini dikenal sebagai refined wax.
Zat ini dicuci, diperas, dicairkan, dialirkan lewat arang tulang (atau bahan-bahan lain sejenis), dan dibekukan sehingga terbentuk massa yang keras, tembus cahaya, dan tidak berwarna.
Penyimpanan          : Dalam wadah tertutup baik



  • Vasselinum Flavum
Hasil gambar untuk vaselin flavum
Nama lain     : Vaselin kuning, yellow petroleum
Zat berkhasiat utama/isi : Hidrokarbon yang memiliki berat molekul tinggi, terutama parafin, hidrokarbon siklis, dan hidrokarbon tak jenuh
Penggunaan   : Bahan dasar salep
Pemerian      : Massa lunak, lengket, bening, tidak berbau, hampir tidak berasa, dan berwarna kuning muda sampai kuning. Sifat ini tetap setelah zat dilebur dan dibiarkan dingin tanpa diaduk. Massa berfluoresensi lemah dan juga jika dicairkan
Cara memperoleh : Diperoleh dari minyak mineral
Penyimpanan          : Dalam wadah tertutup baik
Sediaan         : Aethylis Aminobenzoatis Unguentum (FN), Olei Iecoris Unguentum (FN), Peruviani Unguentum (FN), dan Zinci Pasta (FN) 

Sumber asli : Buku Farmakognosi untuk SMK Farmasi / penulis, Drs. Fery Norhendy, dkk / editor : Juli Manurung, S.Si, Apt -- Jakarta : EGC, 2013
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar